PILKADA PEKANBARU DAN KAMPAR

PDIP Start Lebih Awal

Politik | Sabtu, 27 Februari 2016 - 10:30 WIB

PDIP <em>Start</em> Lebih Awal
Ilustrasi Riau Pos

Artinya, dijelaskan Robin, apa yang dilakukan oleh PDIP memang prosesnya masih panjang. Sampai DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi bakal calon yang diusung untuk didaftarkan ke KPU. Disebutkannya, dengan melakukan penjaringan dan penyaringan tentu akan melakukan survei terhadap orang-orang yang lolos verifikasi. ‘’Jadi setelah melakukan penjaringan ini, DPC akan melakukan verifikasi baru diserahkan ke DPD PDIP dan dilanjutkan ke DPP,’’ ungkapnya.

Ditegaskan Robin, apa yang dilakukan PDIP tidak bertabrakan dan tidak melanggar aturan-aturan KPU. ‘’Karena kalau dari KPU itu adalah tahapan pilkadanya, dan nanti juga akan diikuti oleh PDIP tahapan-tahapan itu. Sekarang ini baru proses penjaringan,” tutur Robin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Apa target PDIP pada Pilkada 2017 dari kader yang disiapkan, calon nomor satu atau nomor dua? Dikatakannya realistis saja. ‘’Peraturan partai Nomor 04 tahun 2015 tentang tatacara rekrutmen dan yang berkaitan dengan pilkada, kami juga menyesuaikan dengan perolehan suara. Jika di bawah 15 persen maka sasarannya itu wakil wali kota,’’ jelasnya.

Namun demikian melihat dinamikanya, bukan tidak mungkin PDIP mengambil peluang untuk nomor satu. Karena memang kader PDIP juga banyak pengalamannya. Seperti disebutkannya, Suryadi Khusaini (pernah jadi Wakil Ketua DPRD), Marheylin pernah jadi anggota DPRD Pekanbaru, lalu Abu Bakar Sidik seorang dosen di Unri dan juga pengacara. ‘’Artinya, ini mumpuni dari segi SDM-nya, namun semua bergantung dari dukungan masyarakat. Karena seorang pemimpin itu harus lahir dari kehendak masyarakat,’’ ungkapnya.

Untuk itu dari survei nanti yang dilakuan PDIP adalah, mana yang direspon baik oleh masyarakat dan juga internal partai. ‘’Untuk maju juga kami membuka diri untuk koalisi, dan tidak ada batasan bagi kami dalam hal koalisi,’’ terangnya.

Maka dari itu juga, menurut Robin, DPC PDIP yang dilakukan saat ini adalah sesuai dengan aturan partai. Ditegasan Robin, pada tahun pilkada ini tugas yang paling berat itu adalah mempersiapkan infrastruktur partai dalam memenangi pasangan calon yang diusung berdasarkan rekomendasi DPP PDIP. Terkait pembukaan penjaringan dan penyaringan, Ketua DPD PDIP Provinsi Riau Kordias Pasaribu, melalui Wakil Ketua Jhon Romi Sinaga menyebutkan target DPD PDIP untuk pilkada serentak Pekanbaru dan Kampar itu adalah pasangan yang diusung itu bisa menang. ‘’Target partai tentunya bisa memenangi, dan calon yang diusung nantinya memang merupakan pilihan rakyat,’’ tutur Romi.

Sementara di Kampar, 14 balon Bupati dan Wakil Bupati Kampar melamar perahu PDIP. Dari 14 balon tersebut, 10 balon mengambil formulir untuk bupati, sedangkan empat balon lainnya untuk wakil bupati.

Menurut Sekretaris DPC PDIP Kampar, Triska Felly, sebanyak 10 balon bupati yang mendaftar antara lain Prof Dr Zulfadil SE MBA (Guru Besar Universitas Riau) dari Kecamatan Bangkinang, Ibrahim Ali SH (Wakil Bupati Kampar) dari Kecamatan Tambang, Muhammad Amin SAg MH (pengusaha) dari Kecamatan Tambang, H Azis Zaenal SH MM (pengusaha dan Ketua DPW PPP Riau) dari Kecamatan Tambang, H Yurjani Moga SH (anggota DPRD Riau) dari Kecamatan Siak Hulu, H Zainal Abidin (Wakil Ketua DPRD Batam dan Ketua DPD II Batam) dari Kecamatan Bangkinang, Suro Abadi (pengusaha), Drs H Zulher MS (PNS, mantan Sekda Kampar, mantan Kadisbun Riau) dari Kecamatan Kampar, Dedi Suheri (anggota DPRD Kampar dan Ketua DPC PDIP Kampar) dari Kecamatan Siak Hulu dan Nasri Harun (pengusaha) asal Bangkinang Kota.

Sedangkan untuk posisi wakil bupati, empat orang yang mendaftar yaitu, Triska Felly (anggota DPRD Kampar dan Sekretaris DPC PDIP Kampar) dari Bangkinang Kota, Eriyanto Bachtiar (Bendahara PDIP Kampar) asal Kecamatan Tapung, Syukrizal (politisi PDIP Kampar) asal Bangkinang dan Catur Sugeng Susanto (mantan anggota DPRD Kampar) dari Kecamatan Tapung.

‘’Pada saat pengembalian formulir, H Yurjani Moga yang semula mendaftar sebagai balon bupati, lebih memilih mengisi formulir wakil bupati. Mungkin beliau sudah memiliki pertimbangan tertentu,’’ ucapnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook